Puluhan wisatawan yang sedang berwisata di taman wisata Kaliurang, Pakem, Sleman, Yogyakarta terjebak lahar dingin. Sebab jembatan kecil yang menghubungkan tempat itu putus dan merendam puluhan kios cinderamata dan warung makan. TEMPO/MUH SYAIFULLAH |
Yogyakarta (23/12) - Puluhan wisatawan yang sedang berwisata di taman wisata Kaliurang, Pakem, Sleman, Yogyakarta terjebak lahar dingin. Penyebabnya, jembatan kecil yang menghubungkan taman wisata itu putus dan merendam puluhan kios cinderamata dan warung makan.
Dari pengamatan Tempo, dua kendaraan roda empat masih terjebak lahar dingin itu. Sedangkan kendaraan roda dua dievakuasi melalui tangga bambu dan pasir dalam karung ke lokasi aman.
“Jembatan sudah dua minggu dikerjakan tetapi sekarang diterjang air yang membawa material dari gunung Merapi,” kata Sutejo, salah satu tukang yang memperbaiki jembatan di Kaliurang, Kamis (23/12).
Dari lokasi terlihat air deras membawa material berupa batu dan kerikil dari arah bukit Plawangan di Kaliurang.
Puluhan kios tampak sudah terendam. Beberapa pedagang yang ada tampak sibuk menyelamatkan dagangannya. Meski dari pantauan tampak banyak sekali barang dagangan yang tak bisa diselamatkan karena air dan lumpur serta bebatuan menerjang lokasi berjualan di dekat Telaga Puteri di kawasan wisata Kaliurang tersebut.
Kawasan Kaliurang yang ditutup sebelum erupsi Merapi 26 Oktober 2010 dan baru dibuka pada 11 Desember 2010 itu sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan. Tetapi ancaman lahar dingin yang melalui wilayah tersebut masih membahayakan.
Menurut Mudzakkir, salah satu pemilik wisma di dekat lokasi banjir, tamu atau wisatawan masih takut untuk datang ke Kaliurang. Tetapi saat ini lambat laun sudah mulai berdatangan.
“Ini baru mau bangkit malah terkena lahar dingin, jembatan yang rusak baru diperbaiki dan belum selesai tetapi malah ambrol lagi,” kata Mudzakkir.
Dari pengamatan Tempo, dua kendaraan roda empat masih terjebak lahar dingin itu. Sedangkan kendaraan roda dua dievakuasi melalui tangga bambu dan pasir dalam karung ke lokasi aman.
“Jembatan sudah dua minggu dikerjakan tetapi sekarang diterjang air yang membawa material dari gunung Merapi,” kata Sutejo, salah satu tukang yang memperbaiki jembatan di Kaliurang, Kamis (23/12).
Dari lokasi terlihat air deras membawa material berupa batu dan kerikil dari arah bukit Plawangan di Kaliurang.
Puluhan kios tampak sudah terendam. Beberapa pedagang yang ada tampak sibuk menyelamatkan dagangannya. Meski dari pantauan tampak banyak sekali barang dagangan yang tak bisa diselamatkan karena air dan lumpur serta bebatuan menerjang lokasi berjualan di dekat Telaga Puteri di kawasan wisata Kaliurang tersebut.
Kawasan Kaliurang yang ditutup sebelum erupsi Merapi 26 Oktober 2010 dan baru dibuka pada 11 Desember 2010 itu sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan. Tetapi ancaman lahar dingin yang melalui wilayah tersebut masih membahayakan.
Menurut Mudzakkir, salah satu pemilik wisma di dekat lokasi banjir, tamu atau wisatawan masih takut untuk datang ke Kaliurang. Tetapi saat ini lambat laun sudah mulai berdatangan.
“Ini baru mau bangkit malah terkena lahar dingin, jembatan yang rusak baru diperbaiki dan belum selesai tetapi malah ambrol lagi,” kata Mudzakkir.
Sumber: TEMPOInteraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar